“Kenapa kamu kelihatan frustrasi sekali sayang?”
“Sepertinya aku susah berkonsentrasi di kelas selama mengikuti turnamen ini! Aku takut nilai ujian semester ini anjlok Bu.”
“Kalau begitu kamu harus melepaskannya” Ujar ibu sambil mengusap rambutku lembut
“Ta-tapi mimpi besarku ada disana. Apakah tiada jalan lain Bu?” Mataku berkaca-kaca hampir tumpah membanjiri wajah.
“Private! Ibu akan mencarikan seorang guru yang handal untukmu Liana. Ibu rasa lebih baik ia berasal dari sekolahmu”
Aku tersenyum mengiyakan lalu secepat kilat memeluk ibu.
***
“Bagaimana? Sampai sejauh ini kamu sudah mengerti apa yang bapak jelaskan?”
Aku mengangguk. Tanganku masih bergetar memandang mata pak Ryan, guru privateku, yang nampak berapi-api. Ia terlihat begitu bersemangat. Entahlah setan apa yang merasukinya hari ini.
“Apakah semuanya akan baik-baik saja pak?”
“Iya tentu saja. Kamu jangan terlalu khawatir. Ini akan menjadi rahasia kita berdua” ujarnya sambil mengedipkan sebelah mata
***
Ujian semester telah selesai dijalankan. Mimpi besarku sebagai seorang penari professional tinggal selangkah lagi. Dan prestasi sekolah yang cemerlangpun berhasil kuraih. Ini semua tidak lepas dari campur tangan pak Ryan. Sore yang teduh, aku menyesap sisa-sisa udara musim penghujan yang tersisa.
Deringan handphone menandakan pesan yang masuk mengagetkanku. Ku perikasa nama pengirimnya, ternyata pak Ryan.
“Liana, semua soal yang bapak berikan sama persis kan dengan yang keluar diujian? Bapak dengar nilai-nilaimu sangat memuaskan. Segera transfer sisa uang dari jumlah yang kita sepakati terdahulu. Bapak sedang memerlukannya. Terimakasih.”
“Kenapa aku begitu pelupa?” Ujarku setengah menjerit lalu berlari menyambar dompet menuju ATM terdekat.
Jumlah Kata : 240
ahh namaku… kok jadi guru yang seperti itu ya?
Hoho. *sungkem
walah ternyata mas Ryan juga berprofesi sebagai guru private hehe…
nice FF Masya 😀
haha.. awas dikeplak bang ryan
Frustasi apa Frustrasi ya? Coba cek KBBI 😀
Konsistenlah dengan kata ganti. Kalau pakai Kamu jangan diganti Kau 😀 cek lagi ya.
Mengenai kata depan di yang diikuti tempat. Dipisahkan? Cek lagi ya. Lalu habis tanda seru gak perlu titik.
Overall idenya bagus meski tertebak di tengah.
Salam Karya!
Mksh bgt ya sarannya mas 🙂
Sip. Nnt dicek lagi
Keren. :O
curang nilai bagusnya pake uang -_-
Hehe.. iya
Aduh, ini warna hurufnya samar sama backgroundnya. apa koneksi internetku yg jelek ya, jd page-nya gak terbuka semua?
Gak.. inet mbk tuh. Wp ku huruf nya item, backgroundnya putih :p
walah. kok bisa gitu 😥
Sebenernya sih twistnya lumayan dpt, kan pembaca awalnya berpikir si Guru telah berbuat tak senonoh pd muridnya tp di akhir baru deh tau ternyata Ia sudah menjual soal ujian. Chayoo 🙂
Hehehe.. tks dah mampir ya
pak Ryan–> Pak Ryan
Wuih.. kirain tadi ada ehm-ehm, ternyata jual beli soal toh. Syukurlah… #eh
iya aku juga mau bkn bgtu, tapi ya tapi,, haha
walaaaahhh…si bapak ngejual soal ujian >_<
Iya mbk orin. Hehe
Ceritanya bagus, tapi kalo gak salah untuk kalimat percakapan gak usah miring ya Mbak? kecuali membatin atau percakapan dalam hati. cmiiw
Siyap!
simpel tapi cakep.
thank you mbak Mel
sepakat dg Mbak Helda, makanya tadi agak bingung baca bagian awalny 🙂
iya. mksh ya sarannya
Dibaca2 serius ternyata endingnya?hehehh:).. salam kenal mbk masya
salam kenal juga mbk
ini ceritanya indonesia banget ya.. ooops 😀
haha.. iya
FFnya mbak Maysa dan mbak Carra kayanya nyambung tuh. Cuma dari perspektif yang beda. Satu dari guru, satu dari murid. Hehehe….
Kalau soal huruf miring kayaknya udah ada yang kasih tahu. Mau koreksi ini aja dikit :
“Sepertinya aku susah berkonsentrasi di kelas selama mengikuti turnamen ini! Aku takut nilai ujian semester ini anjlok Bu” —> harusnya diakhiri dengan titik atau tanda baca lainnya sebelum tanda petik ganda. Misalnya “Nilai saya anjlok, Bu.”
Hai mbak Evi,trima kasih udah mampir. Thks juga biat sarannya :). Punya mbak Carra aku belom sempat baca. nnt aku ke tkp deh, hehe
pov 1, tapi di akhir cerita kok menjadi pov 2 > “Kenapa aku begitu pelupa?” Ujar Liana setengah menjerit lalu berlari menyambar dompetnya menuju ATM terdekat.
Udah di edit. Thks yaa. 🙂
haduuh itu licik banget ya.. mau berhasil dua-duanya tapi curang..
bagus 🙂
mksh ya mbk Ne
“Liana, semua soal yang bapak berikan sama persis kan dengan yang keluar diujian?”
–>>
“Liana, semua soal yang Bapak berikan sama persis kan dengan yang keluar di ujian?”
‘bapak’ sebagai kata benda diawali huruf kecil, sebagai sapaan dia harus diawali huruf kapital ‘Bapak’
‘di’ yang menunjuk tempat dipisah. ‘di’ digandeng dengan kata kerja untuk menunjukkan kerja pasif.
idenya simpel tapi seru 🙂
makasih ya mbak buat infonya.. 🙂
Ah… Guru private yang curang gini emang banyak.. 😐
Tadinya tak kira ini Liana ada main hati samaPak Ryan. hehehe
hihi,,,
simpel tp makjleb, sesuatu yang samapai saat ini masih aja terjadi. keren mbak
iyaa.. mksh mbak