Kulihat sosok dalam bingkai ditanganku. Matanya biru laut, kulitnya kuning langsat dengan rambut kecokelatan sebahu. Hidungnya mancung, lurus berpadu manis dengan bibir mungilnya yang merekah merah. Gadis kecil itu tersenyum begitu menawan.
“Apakah kamu melakukan apa saja untuknya?”
“Tentu saja. Adakah yang lebih membahagiakan selain melihat orang yang kamu cintai hidup dengan tenang?”
Mira, adikku hanya mengangkat bahu tak acuh lalu menghilang dibalik pintu.
***
Aku terbangun. Lissa yang tidur di sampingku, meronta-ronta dan menjerit. Aku berlari keluar dari kamar. Kusapukan mataku keseluruh penjuru apartement mencari dia, satu-satunya yang bisa mendiamkan Lisa. Terlihat olehku sang penenang sedang mematung di tepi jendela utara rumahku.
“Tolong jangan malam ini. Lissa sudah sudah cukup menderita ketika kau mendekapnya”
“Mana janjimu?”
“Sebentar, keberadaan mereka kian langka. Berikan aku sedikit waktu lagi aku akan mencarinya ke kota seberang”
“Jangan berdalih. Waktumu hanya sampai besok tengah hari. Kalau tidak kau tahu sendiri akibatnya. Ha-Ha-Ha”
Suara jeritan Lissa senyap perlahan. Kau segera menghilang dibalik kegelapan malam meninggalkanku dengan sejuta kerisauan.
***
Bau pesing dan amis begitu menyengat. Seluruh lantai kamar mandiku bersimbah darah dengan Mira yang terkulai pucat disamping bak mandi. Akhirnya kupenuhi juga janjiku. Jika mencari ke kota seberang sepertinya tidak cukup waktu. Dan Mira, adik semata wayangku yang belum berkeluarga dan kebetulan masih belunm ternodau kesuciannya adalah solusi yang tepat. Seluruh harta kekayaan dan popularitasku tetap akan terpelihara. Lissa, anak perempuanku, tempat jimat keberuntunganku ditanamkan juga masih tidak jadi direngut keberadaannya. Aku tersenyum puas membalas tatapan sang penenang. Ia juga telah menepati janjinya.
248 kata
Hmm… Mira ini adiknya siapa? Di atas “adikku”, yang di bawah “adik semata wayangnya”. Btw, bagus ceritanya. 🙂
hoho. iya typo, thks ya sarannya
Seremm ih ceritanya Mbak
Hihi. Iya ta??
Keren ceritanya..
makasih
Lisa atau Lissa?
btw kalau prompt ini linknya dari mana sih?
dari sini http://mondayflashfiction.blogspot.com/2013/06/prompt-18-ada-apa-dengan-lissa.html mas 😀
wah ternyata dah dijawab sama mba. maaf mba, baru baca balasannya.
Iya iya. Lissa bang. Haha
kalau link untuk prompt# nya mana Masya?
itu bang http://mondayflashfiction.blogspot.com
ooo dari sana ya.
thank you Masya
gimana kabar
sama2 bang. aku baik. bang ryan apa kbr
baik juga.
Serem banget!
hihi. iya
iya, kayaknya masi kurang konsisten nih penulisan namanya, dan masih ada typo :), tapi keren banget ceritanya 🙂
Iya udah direvisi. Thx yaa
Masya..nama yang dipake LIssa yah bukan Lisa heheee
weleeeeh tumbal tah ini ceritanya 😦
Hihi. Iya mas ronal.
Lho membuat perjanjian sama siapa memangnya?
Ngerti pesugihan kan mbk?
Si aku jahat ih.. Masa adik sendiri dikorbanin..
hihi. iya
berarti ini adik jadi tumbal ya mbak?
iya mbak
ceritanya bagus ^^
mksh mbk 🙂
wogh…. :-O
hihi mbak
Nyesek.. 😐
Perjanjian dengan iblis.. Hiiih.. seremm..
iya mbak
jadi pesugihannya nyawa perawan atau jimat yang ditanam di tubuh Lissa? kalau tak ada perawan yg dikorbankan, apa yang akan terjadi pada Lissa? mati?
rasanya jadi seperti nonton film 3D tanpa kacamata khususnya. akan lebih tajam jika jimatnya di tubuh Lissa. jeritan itu pertanda Lissa sedang bertugas ‘melayani’. karenanya si Bapak harus pergi, setelah dari sore sengaja menunggui dan mempersiapkan Lissa untuk melaksanakan ‘tugas’.
yaaa misalnya begitu…
ada jimat dalam tubuh Lissa. Yup, kalo gak ada perawan dia akan mati dan otomatis kekayaan sang Aku akan lenyap. Dalam imajinasi sy Lisa berteriak itu hendak di buat mati sama sang penjaga mbk 🙂