Serupa Kejutan

You Leave me on a rainy day - (doc: masya)
You Leave me on a rainy day – (doc: masya)

“Kamu percaya pada pernikahan?”

Kudengar suaraku pecah. Sedari tadi kita berdua duduk dalam lingkaran sunyi tanpa kata, membiarkan hujan mengisinya dengan deru yang semakin riuh. Kadang aku kesal sendiri tak dapat menahan mulut untuk berbicara. Saat ada bersamamu, aku ingin merajut percakapan yang tak akan pernah ada ujungnya. Lantas kamu mendongkakan kepala, menatapku lurus dengan mata teduhmu itu.

“Entahlah. Buatku menikah mengimani pilihan. Pilihan dengan siapa kamu akan berkomitmen menghabiskan sisa hidupmu. Seperti agama kurang lebih.”

“Kamu yakin akan terus jatuh cinta dengan orang yang kamu nikahi itu?”

“Aku bisa jatuh cinta dengan siapa saja, bahkan setelah menikah nanti. Seperti kataku tadi, menikah itu komitmen. Cinta kurasa lebih luas dari itu.”

Aku mengangkat bahu tak acuh, lalu menyesap kopiku dalam-dalam. Terlihat olehku, kamu kembali menyapukan pandangan pada dedaunan basah di halaman dan intim lagi dalam lamunan. Kadang buatku buah pikir lelaki ini terlalu liar. Anehnya aku tidak berlari menjauh malah semakin terpesona padanya, aku jatuh cinta lebih dalam.

“Menikahlah denganku!”

Kamu mentapku dengan wajah paling datar sedunia. Tanpa ekspresi takut apalagi senyum. Lelaki gila! Mana ada yang melamar seorang wanita seperti demikian. Aku yang mendengarnya saja hampir pingsan, entah karena kaget atau terlalu gembira.

“A-apa? Menikah?”

“Ya. Menikahlah denganku nona!”

Kurasakan mataku memanas, sebentar lagi aku akan menangis. Ya Tuhan, ini gila. Kami bahkan kami bukan sepasang kekasih. Kami hanya dua orang sudah bersahabat puluhan tahun dan saling menyayangi. Kejutan yang sungguh menyenangkan.

“Apakah ekspresi semua orang begitu ketika dilamar tiba-tiba?”

Akhirnya kamu tersenyum, sungguh manis.

“Ya sepertinya begitu.”

Akupun tersenyum, bahagia sekali. Lantas kau mengacak-acak rambutku dengan lembut.

“Baiklah, aku tidak harus takut berlebihan didepan kekasihku. Sore ini aku akan melamarnya. Hari hujan memang selalu sempurna bukan?”

Deg!

“You have a girlfriend?”

“Boyfriend. I think wanna marry him. Wish me luck my friend.”

Kau beranjak dari kursimu lalu berlari masuk kedalam mobil, meninggalkanmu dengan berjuta pertanyaan. Langit seakan runtuh dan pipiku menghangat, basah oleh air mata. Akh, sore ini menjelma menjadi mimpi buruk. Hujan serupa kejutan yang tak menyenangkan. Aku benci.

#333 Kata

27 thoughts on “Serupa Kejutan”

Leave a reply to Tita_jodie Cancel reply