Hari tengadah pada rupamu tersembunyi dalam kisi-kisi matahari
Berderap pelan mencumbui rindu yang semakin menyengat
Lalu awan merah jambu menepikan tawa
Yang entah siapa empunya
Siapakah hendak merayu bila ikan-ikan bermata abu-abu di kolam menatap bayang nyalang masa lalu
Atau siapakah yang hendak merajuk pada senyum yang hampir mati
Tertimpa kaki-kaki keraguan antara hitam dan putih
Keluh kesal oleh rindu
Palsu berlari- terus lari tanpa henti Belukar onak mencekat, memasung suara, dan mencekik pinta
— sebab rindu
Adakah yang bisa mereka darimana bibit rindu berasal dan kemanakah mereka akan pergi
Atau bagaimana cara menghentikan mereka
Tiada yang bisa menjawab dengan presisi yang tepat
Hari tengadah pada langit berpayung abu-abu
Tersimpan banyak warna ragu disana
Ini musim langut maka kemanakah lagi sebuah tanya dituju — bilakah rindu tanpa pasti temu
Tulisan kolaborasi dengan Lala Stela
Posted from WordPress for Android
Ah beginikah rasanya jika merindu? 😦
iya mbk –__–