Kepala kita adalah kotak yang sudah tak bisa lagi menjelma bulat seperti purnama
Meski sejuta helikopter meraung
Menarik – narik neuron
Pikiran dan rasa sama sekali tak bisa menyatu
Serisau senja
Sesepi subuh
Kita semakin sempurna memainkan peran
Menjadi patung berpakian menawan
Meski dada sudah hampir pecah karena jarak sudah mencapai titik nol
Tangan kita kaku, membeku, tuk saling menyentuh
Kita kotak dan akan selalu kotak
Semakin malam, semakin menua oleh keegoisan
Keras lalu kemudian renta
Semoga tak tertulis penyesalan nanti
Sebab telah menyembunyikan harga sebuah pengorbanan
Dalam kepala yang semakin kotak
22 April 2013 ~ pada sebuah senja
*puisi ini diikutkan dalam #puisihore2 dengan tema: “Memuisikan foto karya Jamie Baldridge”*
Posted from WordPress for Android
Semoga menang yaaa Sya
#PuisiHore2 bukan ajang kompetisi, tapi wadah untuk berlatih. Jadi, tidak ada yang menang dan kalah. Ayo ikutan! Info: http://butirbutirhujan.wordpress.com/2013/04/05/puisihore2/ š
Mksh am udah mampir š
Ini bukan lomba mbk.. hehehe
kayaknya menang nih
Bukan lomba ini om š
sukses ka :))
pengen belajar berpuisi juga, Cha… #modus
mau nggak jagi guruku… mau ya…. š
pengen belajar juga… guru siapa ya….#modus… š
wah keren mba marsya….
Mksh mbk laras :))
selalu bisa nie mbak masya, begitu asmie lihat photonya diatas yang ada cuma ketawa saja, gak bisa buat puisinya. keren oii.. mbak masya..
Wkwkwkwk.. mksh ya mbk asmie