Kepala Kotak

image
Photo by : Jamie Baldridge

Kepala kita adalah kotak yang sudah tak bisa lagi menjelma bulat seperti purnama
Meski sejuta helikopter meraung
Menarik – narik neuron
Pikiran dan rasa sama sekali tak bisa menyatu

Serisau senja
Sesepi subuh
Kita semakin sempurna memainkan peran
Menjadi patung berpakian menawan
Meski dada sudah hampir pecah karena jarak sudah mencapai titik nol
Tangan kita kaku, membeku, tuk saling menyentuh

Kita kotak dan akan selalu kotak
Semakin malam, semakin menua oleh keegoisan
Keras lalu kemudian renta
Semoga tak tertulis penyesalan nanti
Sebab telah menyembunyikan harga sebuah pengorbanan
Dalam kepala yang semakin kotak

22 April 2013 ~ pada sebuah senja

*puisi ini diikutkan dalam #puisihore2 dengan tema: “Memuisikan foto karya Jamie Baldridge”*

Posted from WordPress for Android

Siluet II

Ada siluet yang mengerjap disela mataku
Ya, itu kamu! Kamu.
Bibirmu yang indah menari-nari di rinai hujan
Ya, itu kamu! Bibirmu.
Lututmu yang kau goyang tak berubah arah
Ya, itu kamu! Lututmu.
Bagaimana aku bisa tidak mengenalinya?

Atas nama matahari kita berjanji
Akan menciptakan senyuman di lekung pelipis malam
Tapi siluet akan berkhir setelah terang terpukul kegelapan
Kita dan janji matahari kita akan mati
Dan tidak lagi punya gairah

Berlari…lah

Berlarilah,
Jika itu dapat membuatmu merasakan lagi lembutnya angin
Yang membelai mesra wajahmu
Berlari…lah,
Karena kebengisan dimatamu
Hanya terhapus oleh aroma venus yang selalu kau kejar hingga subuh

Berlari..l.a.h terus
Jangan pedulikan lagi gadis kecil berambut merah itu
Semuanya pasti berakhir dengan melankolis
Seperti deret angka sunyi dibawah pohon basah

Berlari…l.a.h… Berlarilah sejauhmungkin
Aku sudah bermimpi ini akan terjadi
Pada malam kau sirami hatiku dengan sisa hujan kemarau bulan lalu

Salatiga, 12-12-12-