Menjadi Bintang

pics from commons.wikimedia.org
pics from commons.wikimedia.org

Diantara sejuta awan yang bergerak teratur, ada siluetmu yang muncul dengan tak terduga. Setelah sekian lama pikiranku kosong dengan garis-garis wajah tegasmu, sebuah gambar yang tiba-tiba muncul menghentak sekujur tubuhku. Senyum dan mata sayu yang tak berubah sedikitpun. Seperti senja yang bergegas menyelubungi dirinya dengan gelap malam, seperti itu pula aku kencangkan gerak langkahku, berlari menjauh. Menjauh dari bayang-bayang seseorang yang pernah kusebut dia sebagai rumah. Aku berlari, memasukan diriku dalam bintang, membaur sempurna dengannya, agar kau tak akan lagi bisa menemukanku.

Barangkali membuat diriku menjadi bintang adalah cita-cita paling absurd karena selihai apapun aku menyembunyikan diri kau selalu berhasil menemukanku. Hei, bisa kah kamu berpura-pura lupa jalan pulang kepadaku? Telingaku kini memekakan namamu lantang, bintang-bintang hinggap didadaku.

Aku hendak,,, ah sudahlah. Abaikan!

Malam yang semakin beku – Bandung, 27 Mei 2013

5 thoughts on “Menjadi Bintang”

  1. Siapapun dia pasti dengan mudah menemukanmu meski diantara sejuta gugusan bintang, karena engkau adalah bintang paling diantara mereka *tsaah* 😉

Leave a reply to Masya Cancel reply